I. Judul:
Bentuk dan Struktur Sel
II. Tujuan
:
1. Menjelaskan
struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
2. Menggambarkan
bermacam-macam bentuk sel.
III.
Dasar teori
Pada tahun 1665 seorang sarjana
botani dari Inggris telah mengamati suatu lapisan gabus di bawah mikroskop. Ia
menemukan lapisan gabus tersebut dibangun oleh rongga-rongga kecil yang
menyerupai sarang lebah. Ruang kecil pada lapian gabus tersebut oleh Robert
Hooke diberi nama sel. ( Winatasasmita, 1994:2 ).
Pada pertengahan abad 19 para ilmuan mulai tertarik meneliti
bagian-bagian yang terdapat di dalam sel. Tahun 1835 seorang biolog bangsa
Perancis bernama Durjadin mengemukakan bahwa sel mengandung material dan diberi
nama sarcode yang kemudian oleh J.E Purkinye (1840 ) isi sel ini disebut
protoplasma. Sedangkan O. Hertwig ( 1892 ) mengemukakan tentang teori
protoplasma. “protoplasma adalah
substansi kehidupan yang terdapat dalam ruang yang dibatasi oleh selaput luar
atau membran plasma.” Sedangkan Huxley ( 1868 ) mengemukakan “protoplasma
merupakan dasar fisik dari kehidupan” ( Winatasasmita, 1994:2 ).
Dari hasil penelitian para ahli
dihasilkan beberapa teori sel diantaranya :
·
Sel berasal dari sel dan berkembang biak
dengan cara membelah diri.
·
Sel adalah suatu unit struktural dan
fungsional terkecil pada makhluk hidup.
·
Sel adalah suatu unit aktivitas biologi
yang dibatasi oleh membran semipermiabel dan dapat melakukan reproduksi sendiri
pada medium di luar makhluk hidup.
(
Winatasasmita, 1994:2 ).
Setiap makhluk hidup dibina atas
sel. Dari kata cella ( Bahasa Latin ), artinya lobang. Sel mengandung
protoplasma , bahan hidup setengah kental. Protoplasma terdiri dari :
1. Sitoplasma
( plasma sel )
2. Nukleoplasma
( plasma inti )
(
Yatim, 1987:26 ).
Sel
adalah unit struktural dan fungsional terkecil yang menyusun semua
organisme ( meliputi tanaman, hewan,
badan makhluk sel tunggal seperti bakteri dan protozoa ). Ukuran sel pada
umumnya tak tampak dengan mata telanjang atau sedikit kelihatan dengan mata
telanjang. ( Muslim, 2003:2 ).
Melihat
kepada banyak sel yang dikandung suatu individu makhluk, dapatlah mereka dibagi
atas 2 kelompok besar :
1. Uniseluler
( bersel tunggal )
2. Multiseluler
( bersel banyak )
( Yatim, 1987:26 ).
Di
dalam sel terdapat sistem biokimia dan molekuler yang sangat terorganisasi,
sehingga sistem tersebut mampu menyimpan informasi, menterjemahkan informasi
itu ke dalam sintesis molekul-molekul seluler, dan mampu mempergunakan energi
untuk aktivitasnya . Sel juga mampu mengadakan mekanisme pergerakan dan
mengadakan kompensasi terhadap fluktuasi lingkungan dengan cara mengatur
reaksi-reaksi biokimia internal dalam sel itu. Semua aktivitas ini terkemas dalam
unit struktural yang mewakili segala kegiatan hidup dalam sel. ( Muslim, 2003:2
).
Sel
dapat dianggap sebagai ‘kantong kecil’ (meski kenyataannya jauh lebih rumit
dari sekedar kantong ) tersusun sebagian besarnya atas air dan komponen kimia
utama seperti protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. ‘Kantong’ tersebut
tersusun dari membran dua lapis fosfolipid dan bersifat semi permiabel (
memperkenankan molekul yang diinginkan masuk dan keluar sel, tetapi mencegah
molekul lainnya ). ( Muslim, 2003:2 ).
Hampir
setiap sel mengandung sedikitnya satu nukleus ( Latin: nux=kacang , jamaknya “
nuclei” ). Nukleus sel hidup biasanya sukar dilihat dibawah mikroskop, tetapi
mudah dilihat setelah diwarnai. Bahan nukleus bereaksi lain terhadap zat warna,
atau banyaknya zat warna yang diserap menyebabkan adanya suatu kontras antara
nukleus dan bagian-bagian sel lainnya. Hal ini menyebabkan adanya suatu kon
tras antara nukleus dan bagian-bagian sel di sekelilingnya. ( Soemarwoto, 1973:154
).
Jika
sel diberi warna, ada satu atau beberapa badan kecil di dalam nukleus yang
warnanya mejadi lebih tua daripada nukleusnya sendiri. Badan-badan ini disebut
nukleoli ( tunggal “nukleolus” ). Hampir pada semua sel hewan dan sel protista,
tetapi hanya pada bebrapa sel tumbuhan, kita dapatkan suatu struktur kecil yang
disebut centrosoma ( Yunani: kentron=pusat, +soma=badan). Umumnya centrosoma
ini terdapat diluar membranan nukleus, hanya dalam beberapa hal centrosoma terdapat
di dalam nukleus. ( Soemarwoto, 1973:154 ).
Berdasarkan keadaan
intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan sel
eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid
yang tidak dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri,
dan gangang biru yang termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat
membran inti, yang memisahkan materi inti (DNA dan protein histon membentuk
kromosom) dari sitoplasma. (Amelia,2012).
Sel eukariotik dijumpai pada
Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista. Sel bakteri dibatasi oleh membran
plasma. Di dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa dibatasi oleh membran inti,
dan ribosom (lihat Gambar 2.1 Di sebelah luar dari membran plasma terdapat
dinding sel yang disusun oleh peptidoglikan (kompleks gula dan protein). Pada
sebagian bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula).
Bakteri mempunyai alat gerak berupa flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat
pili yang dapat digunakan untuk menempel pada substratnya. Pada bakteri
fotosintetik dan ganggang hijau biru terdapat klorofil yang tersebar dalam
sitoplasma, tanpa membran yang membatasinya dengan bagian sel lainnya.
Jadi, sel prokariotik ada yang mempunyai klorofil tetapi tidak dalam kloroplas
(plastid yang berwarna hijau). (Amelia,2012).
Gambar 2.1 Sel bakteri prokariotik (Campbell et al, 2006).
Pada sel
tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain membran plasma yang
membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam
(internal) yang membatasi organelorganel di bagian dalam sel dengan sitoplasma
(lihat Gambar 2.2). Nukleus (inti) dibatasi oleh membran inti sehingga
bahan-bahan yang ada di dalamnya terpisah dari sitoplasma. Vakuola terpisah
dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran (tonoplas). Demikian juga pada organel
bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain sehingga masing-masing organel
menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah. Dengan kata lain, sel
eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam beberapa ruang.
(Amelia,2012).
Gambar 2.2. Sel eukariotik dengan organelnya (Campbell
et al, 2006).
Secara ringkas, perbedaan sel prokariotik dan sel
eukariotik dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1. Perbedaan sel prokariotik dan sel
eukariotik
Struktur
|
|
Prokariotik
|
|
Eukariotik
|
Membran Nukleus
Membran plastida Nukleus Plastida Mitokondria Badan Golgi DNA RNA Histon Pigmen |
|
-
- + - - - + + - + |
|
+
+ + +/- + + + + + + |
Keterangan: – (tidak ada); + (ada)
Berdasarkan
jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu sel
somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh,
dengan jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup
multiseluler sel somatik mengalami proses pembelahan mitosis. Sel reproduktif
berfungsi untuk perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk
melalui proses meiosis sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid).
(Amelia,2012).
Bagian-bagian Sel
-
Bagian hidup (komponen protoplasma),
terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan struktur sel seperti :
mitokondria, badan golgi, dll (Puremind,2009).
- Bagian mati (inklusio), terdiri atas
dinding sel dan isi vakuola. (Puremind,2009).
a Dinding sel
Dinding
sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa
yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan
bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan
di luar dengan bahan di dalam sel. Dinding
sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu. Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar),
hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.
(Puremind,2009).
b. Membran Plasma
Membran
sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat
transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan
dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid
bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat
melalui membran sel. (Puremind,2009).
c. Mitokondria
Mitokondria
adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung.
Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan
energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian,
mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel. (Puremind,2009).
d. Lisosom
Lisosom
adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik
yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.
Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada
semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim
hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase,
fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi
utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi. (Puremind,2009).
e. Badan Golgi
Badan
Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah
organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir
di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan
fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan
Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi
pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. (Puremind,2009).
f. Retikulum Endoplasma
Retikulum
endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung
ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada
jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian
banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran
dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan
retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).
(Puremind,2009).
g. Nukleus
Inti
sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel
ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA
linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein
seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti
sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan
mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus
juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel,
memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom,
tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan
di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri. (Puremind,2009).
h. Plastida
Plastida
adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam
plastida, yaitu :
-leukoplast
: plastida yang berbentuk amilum(tepung)
-
kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau.
-kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten
(Puremind,2009).
i. Sentriol (sentrosom)
Sentorom
merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang
terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak
ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan
interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom,
kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom. (Puremind,2009).
j. Vakuola
Vakuola
merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris).
Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola
ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan
bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah. (Puremind,2009).
Sel-sel pada
tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik, sedangkan pada
mikroorganisme ada yang eukariotik misalnya protozoa, protista, dan fungi. Ada
pula yang bersifat prokariotik misalnya pada bakteri dan ganggang biru.
(Amelia,2012).
Sel
hewan dan sel tumbuhan mempunyai perbedaan, namun tetap mempunyai
persamaan=persamman dasar tertentu mengeni sifat, bentuk dan fungsi dari
bagian-bagian selnya. Sel tumbuhan beda dengan sel hewan, terutama karena sel
tumbuhan mempunyai dinding sel, vakuola, dan kloroplas. Sedangkan sel hewan
mempunyai perbedaan dari sel tumbuhan, selain tidak memiliki dinding sel,
kloroplas, tidak lazim puinya vakuola juga sel hewan mempunyai lisosoma,
sentrosoma yang di dlamnya terdapat dua sentriol, serta kemungkinan adanya
flagella pada sel-sel tertentu. Dalam hal adanya membran plasma, mitokondria,
retikulum endoplasma, aparatus golgi, nukleus atau inti sel pada hewan dan sel
tumbuhan mempunyai persamaan. ( Waluyo,2012:7).
Bentuk-bentuk
sel terutama yang mempunyai fungsi khusus atau terkumpul menjadi satu jaringan
tertentu sangat bervariasi. Contohnya pada jaringan tumbuhan, jaringan tumuhan
yang sifatnya masih meristem atau jaringan muda bentuk sel cenderung hampir
seragam dan kebanyakan isodiametris, artinya diameter panjang dan lebarnya
relativ sama. Pada jaringan yang berfungsi sebagai jaringan pelindung dimanan
fungsinya menutup permukaan tubuh, maka sel-sel penyusunnya relatif pipih damn
melebar; misalnya jaringan epidermis pada permukaan daun maupun batang.
Jaringan pengangkut yang fungsinya mengangkut air dan mineral dari tanah ke
arah tubuh tumbuhan maupun hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbhan mempunyai bentuk panjang. Struktur sel tumbuhan relatif ,mempunyai
bentuk yang stabil karena mempunyai dinding sel. Sel hewan bentuknya tidak
ditentukan oleh adanya dinding sel tetapi lebih ditentukan oleh kedudukannya
terhadap sel-sel lain di dalam jaringan serta fungsimya yang berpengaruh
terhadap bentuk sel hewan adalah mikrofilamen dan mikrotabula yang berperan
sebagai endoskeleton sel. ( Waluyo,2012:7).
IV.
Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Gelas
Obyek dan gelas Penutup
c. Beaker
glass
d. Silet
Baru
e. Pipet
tetes
f. Skalte
g. Lap
dari kain kaos
h. Tissue
2. Bahan
a. Sel
epitel rongga mulut
b. Umbi
lapis bawang merah ( Allium cepa )
c. Serabut
buah kapuk randu ( Ceiba pentandra )
d. Helaian
daun bayam ( Amaranthus spinosus )
e. Helaian
daun rumput teki ( Cyperus rotundus )
f. Jaringan
meristem tumuhan ( awetan )
g. Penampang
melintang batang ( awetan )
h. Air
i.
Alkohol 70 %
j.
Larutan methilen blue
V. Langkah Kerja
a. Mengamati sel hewan (bahan:epitel rongga mulut)
Membersihkan
tangkai skalte dengan alkohol 70%
Megorek bagian dalam pipi menggumakan
skalte
Mengoleskan hasil korekan pada gelas objek kemudian
menetesi
dengan larutan metilen blue
Mengamati dibawah mikroskop mulai
dari perbesaran lemah ke kuat
Menggambar 2 atau 3 sel dan memberi
keterangan bagian sel yang tampak
b.
Mengamati sel tumbuhan (bahan: sel umbi lapis bawang merah)
Mengambil
selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah
Meletakkan di atas gelas benda
Menetesi dengan air, kemudian menutup
dengan gelas penutup
Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat
Menggambar 2 atau 3 sel dan memberi
keterangan bagian sel yang tampak
c. Mengamati
sel tumbuhan yang berbentuk panjang (serabut kapuk randu)
Menyiapkan
kaca benda
Memberi
setetes air
Meletakkan
sehelai atau dua helai serabut kapuk randu
Menutup
dengan kaca penutup
Mengamati di bawah mikroskop dari
perbesaran lemah ke kuat
d. Melihat
sel berbentuk pipih ( epidermis daun bayam )
Menyiapkan kaca benda
Menyayat bagian epidermis (kulit)
pada daun bayam
Meletakkan di atas kaca benda dan
menetesi dengan air
Menutup dengan kaca penutup
Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran
lemah ke kuat
Menggambar 3 atau 4 sel yang saling
berdekatan
e.
Melihat sel berbentuk kubus panjang (epidermis daun rumput)
Menyiapkan kaca benda
Menyayat bagian epidermis (kulit)
pada daun rumput
Meletakkan
di atas kaca benda dan menetesi dengan air
Menutup dengan kaca penutup
Mengamati di bawah mikroskop dari
perbesaran lemah ke kuat
Menggambar beberapa sel yang
bentuknya berlainan
f. Jaringan meristem ujung batang
(preparat awetan)
Meletakkan
preparat di bawah mikroskop
Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat
Menggambar beberapa sel
VI. Hasil Pengamatan
a.
Sel hewan ( bahan:epitel rongga
mulut )
|
Keterangan :
1. Membran Sel
2. Sitoplasma
3. Inti sel/nukleus
4. Perbesaran 10x10
|
b.
Sel tumbuhan (sel umbi lapis bawang merah)
|
Keterangan:
1. Membran sel
2. Sitoplasma
3. Inti sel / nukleus
4. Bentuk persegi panjang tidak beraturan
5. Perbesaran 10x10
|
c. Sel
tumbuhan yang berbentuk panjang ( serabut kapuk randu )
|
Keterangan:
1.
Dinding sel
2.
Gelembung udara
3.
Ruang sel
4.
Perbesaran 10x10
|
d. Sel
berbentuk pipih ( epidermis daun bayam )
|
Keterangan:
1.
Dinding sel
2.
Ruang sel
3.
Bentuk sel pipih
4.
Fungsi sel menutup gan melindungi
permukaan daun .
5.
Perbesaran 10x40
|
e. Sel
berbentuk kubus panjang ( epidermis daun rumput )
|
Keterangan:
1.
Dinding sel
2.
Ruang sel
3.
Sel bentuk kubus
4.
Sel bentuk panjang
5.
Fungsi sel: epidermis berfungsi
melindungi bagian dalam sel
6.
Perbesaran 10x10
|
f. Jaringan
meristem ujung batang
|
Keterangan:
1.
Dinding sel
2.
Berkas Pengangkut
3.
Xylem
4.
Floem
5.
Sel bberbentuk bulat tidak
beraturan
6.
Perbesaran 10x10
|
VII.
Pembahasan
Semua
makhluk hidup tersusun atas sel. Setiap sel memiliki bagian utama yaitu membran
sel, inti sel, dan sitoplasma. Sel merupakan penyusun yang mendasar bagi tubuh
makhluk hidup., oleh karena itu sel melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses
hidup. Fungsi yang dilakukan oleh sel antara lain,respirasi, sintesis, ataupun
respon ( tanggapan ) terhadap rangsangan.
Pada
saat melakukan pengamatan sel hewan, yaitu dengan mengorek bagian dalam pipi
manusia, dapat diketahui bagian-bagian yang terdapat pada sel hewan yaitu
membran sel, inti sel, dan sitoplasma. Membran menyelaputi sel. Berfungsi untuk
mengatur keluar masuk zat, menerima rangsangan dan pertahanan. Dibina atas dua
lapis lipoprotein dan diantara molekul-molekul itu banyak pori. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan
bahan bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel , seperti enzim enzim, ion
ion, gula, lemak dan protein.Inti sel berfungsi
untuk menjaga integritas gen-gen dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola
ekspresi gen. Selain itu, inti sel juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen
saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein,
sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi
dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri.
Pada saat mengamati sel
tumbuhan, bagian-bagian yang tampak pada sel tumbuhan yaitu membran sel,
sitoplasma, dan nukleus. Bentuk
sel persegi panjang dan tidak beraturan. Warna yang terdapat pada sel adalah
warna ungu, merah dan putih. Fungsi bagian-bagian selnya sama seperti pada
bagian sel hewan.
Pengamatan yang ketiga
yaitu mengamati sel tumbuhan yang berbentuk panjang. Yaitu dengan menggunakan
bahan serabut kapuk randu. Bentuk sel adalah memanjang. Di dalamnya terdapat
dinding sel, gelembung udara, dan dan ruang sel. Dinding sel berungsi untuk
melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah pengambilan air
secara berlebihan.
Pengamatan yang ke empat yaitu
mengamati sel pada epidermis daun bayam. Bentuk sel pada daun bayam adalah
pipih dan melebar. Bagian-bagian selnya terdiri dari dinding sel dan ruang sel,
Fungsi dari epidermis daun bayam adalah untuk menutup dan melindungi permukaan
daun.
Pengamatan yang kelima yaitu
mengamati epidermis daun rumput teki. Bentuk sel dari epidermis rumput teki
adalah kubus dan panjang. Bagian-bagian yang terlihat adalah dinding sel, ruang
sel, sel bentuk kubus, dan sel bentuk panjang. Dinding sel berungsi untuk
melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah pengambilan air
secara berlebihan.
Pengamatan yang ke enam yaitu
mengamati meristem ujung batang dengan menggunakan preparat awetan. Bentuk
selnya bulat dan tidak beraturan. Bagian-bagian dari meristem ujung batang
yaitu dinding sel, ruang sel, inti sel, dan berkas pengangkut. Dinding sel
berungsi untuk melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah
pengambilan air secara berlebihan. Fungsi dari berkas pengangkut adalah
mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke seluruh tubuh tumbuhan.
Perbedaan yang terdapat pada sel
hewan dan tumbuhan yaitu, sel tumbuhan memiliki vakuola, kloroplas, dan dinding
sel sedangkan sel hewan tidak memiliki bagian-bagian tersebut. Sel hewan
memiliki lisosom, sentrosom, sentriol, dan berberapa diantara sel hewan
memiliki flagel, sedangkan sel tumbuhan tidak memiliki bagian-bagian yang
dimiliki oleh sel hewan
VIII.
Penutup
6.1 Kesimpulan
·
Sel merupakan satuan struktural terkecil
dari suatu organisme hidup;
·
Sel hewan terdiri dari membran sel,
nukleus,mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, sentrosom, lisosom,
dan flagel. Sedangkan sel tumbuhan terdiri dari vakuola, kloroplas, dinding
sel, membran sel, nukleus, mitokondria, retikulum endoplasma, dan aparatus
golgi.
·
Sel-sel yang memiliki fungsi yang sama
bergabung membentuk suatu jaringan
6.2 Saran
·
Sebelum melakukan pengamatan sebaiknya
alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu.
·
Harus teliti dalam melakukan penelitian,
menggambar, dan menentukan bagian-bagian sel.
·
Dalam melakukan penelitian sel epitel
harus berhati-hati dalam meneteskan larutan methilen blue.
0 komentar:
Posting Komentar