Senin, 03 Juni 2013

Laporan Praktikum Sel

I.     Judul: Bentuk dan Struktur Sel
II.  Tujuan :
1.      Menjelaskan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
2.      Menggambarkan bermacam-macam bentuk sel.
III. Dasar teori
            Pada tahun 1665 seorang sarjana botani dari Inggris telah mengamati suatu lapisan gabus di bawah mikroskop. Ia menemukan lapisan gabus tersebut dibangun oleh rongga-rongga kecil yang menyerupai sarang lebah. Ruang kecil pada lapian gabus tersebut oleh Robert Hooke diberi nama sel. ( Winatasasmita, 1994:2 ).
            Pada pertengahan abad 19  para ilmuan mulai tertarik meneliti bagian-bagian yang terdapat di dalam sel. Tahun 1835 seorang biolog bangsa Perancis bernama Durjadin mengemukakan bahwa sel mengandung material dan diberi nama sarcode yang kemudian oleh J.E Purkinye (1840 ) isi sel ini disebut protoplasma. Sedangkan O. Hertwig ( 1892 ) mengemukakan tentang teori protoplasma.  “protoplasma adalah substansi kehidupan yang terdapat dalam ruang yang dibatasi oleh selaput luar atau membran plasma.” Sedangkan Huxley ( 1868 ) mengemukakan “protoplasma merupakan dasar fisik dari kehidupan”             ( Winatasasmita, 1994:2 ).
            Dari hasil penelitian para ahli dihasilkan beberapa teori sel diantaranya :
·         Sel berasal dari sel dan berkembang biak dengan cara membelah diri.
·         Sel adalah suatu unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup.
·         Sel adalah suatu unit aktivitas biologi yang dibatasi oleh membran semipermiabel dan dapat melakukan reproduksi sendiri pada medium di luar makhluk hidup.
( Winatasasmita, 1994:2 ).
            Setiap makhluk hidup dibina atas sel. Dari kata cella ( Bahasa Latin ), artinya lobang. Sel mengandung protoplasma , bahan hidup setengah kental. Protoplasma terdiri dari :
1.      Sitoplasma ( plasma sel )
2.      Nukleoplasma ( plasma inti )
( Yatim, 1987:26 ).
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil yang menyusun semua organisme      ( meliputi tanaman, hewan, badan makhluk sel tunggal seperti bakteri dan protozoa ). Ukuran sel pada umumnya tak tampak dengan mata telanjang atau sedikit kelihatan dengan mata telanjang.  ( Muslim, 2003:2 ).

Melihat kepada banyak sel yang dikandung suatu individu makhluk, dapatlah mereka dibagi atas 2 kelompok besar :
1.      Uniseluler ( bersel tunggal )
2.      Multiseluler ( bersel banyak )
( Yatim, 1987:26 ).
Di dalam sel terdapat sistem biokimia dan molekuler yang sangat terorganisasi, sehingga sistem tersebut mampu menyimpan informasi, menterjemahkan informasi itu ke dalam sintesis molekul-molekul seluler, dan mampu mempergunakan energi untuk aktivitasnya . Sel juga mampu mengadakan mekanisme pergerakan dan mengadakan kompensasi terhadap fluktuasi lingkungan dengan cara mengatur reaksi-reaksi biokimia internal dalam sel itu. Semua aktivitas ini terkemas dalam unit struktural yang mewakili segala kegiatan hidup dalam sel. ( Muslim, 2003:2 ).
Sel dapat dianggap sebagai ‘kantong kecil’ (meski kenyataannya jauh lebih rumit dari sekedar kantong ) tersusun sebagian besarnya atas air dan komponen kimia utama seperti protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. ‘Kantong’ tersebut tersusun dari membran dua lapis fosfolipid dan bersifat semi permiabel ( memperkenankan molekul yang diinginkan masuk dan keluar sel, tetapi mencegah molekul lainnya ). ( Muslim, 2003:2 ).
Hampir setiap sel mengandung sedikitnya satu nukleus ( Latin: nux=kacang , jamaknya “ nuclei” ). Nukleus sel hidup biasanya sukar dilihat dibawah mikroskop, tetapi mudah dilihat setelah diwarnai. Bahan nukleus bereaksi lain terhadap zat warna, atau banyaknya zat warna yang diserap menyebabkan adanya suatu kontras antara nukleus dan bagian-bagian sel lainnya. Hal ini menyebabkan adanya suatu kon tras antara nukleus dan bagian-bagian sel di sekelilingnya. ( Soemarwoto, 1973:154 ).
Jika sel diberi warna, ada satu atau beberapa badan kecil di dalam nukleus yang warnanya mejadi lebih tua daripada nukleusnya sendiri. Badan-badan ini disebut nukleoli ( tunggal “nukleolus” ). Hampir pada semua sel hewan dan sel protista, tetapi hanya pada bebrapa sel tumbuhan, kita dapatkan suatu struktur kecil yang disebut centrosoma ( Yunani: kentron=pusat, +soma=badan). Umumnya centrosoma ini terdapat diluar membranan nukleus, hanya dalam beberapa hal centrosoma terdapat di dalam nukleus. ( Soemarwoto, 1973:154 ).
Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan sel eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan materi inti (DNA dan protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma. (Amelia,2012).
Sel eukariotik dijumpai pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista. Sel bakteri dibatasi oleh membran plasma. Di dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa dibatasi oleh membran inti, dan ribosom (lihat Gambar 2.1 Di sebelah luar dari membran plasma terdapat dinding sel yang disusun oleh peptidoglikan (kompleks gula dan protein). Pada sebagian bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula). Bakteri mempunyai alat gerak berupa flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat pili yang dapat  digunakan untuk menempel pada substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan ganggang hijau biru terdapat klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa  membran yang membatasinya dengan bagian sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang mempunyai klorofil tetapi tidak dalam kloroplas (plastid yang berwarna hijau). (Amelia,2012).


Gambar 2.1 Sel bakteri prokariotik (Campbell et al, 2006).
Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain membran plasma yang membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam (internal) yang membatasi organelorganel di bagian dalam sel dengan sitoplasma (lihat Gambar 2.2). Nukleus (inti) dibatasi oleh membran inti sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya terpisah dari sitoplasma. Vakuola terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran (tonoplas). Demikian juga pada organel bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain sehingga masing-masing organel menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah. Dengan kata lain, sel eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam beberapa ruang. (Amelia,2012).

Gambar 2.2. Sel eukariotik dengan organelnya (Campbell et al, 2006).
Secara ringkas, perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1. Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik
Struktur

Prokariotik

Eukariotik
Membran Nukleus
Membran plastida
Nukleus
Plastida
Mitokondria
Badan Golgi
DNA
RNA
Histon
Pigmen










-
-
+
-
-
-
+
+
-
+










+
+
+
+/-
+
+
+
+
+
+
Keterangan: – (tidak ada); + (ada)
Berdasarkan jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu sel somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh, dengan jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup multiseluler sel somatik mengalami proses pembelahan mitosis. Sel reproduktif berfungsi untuk perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses meiosis sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid). (Amelia,2012).
Bagian-bagian Sel
- Bagian hidup (komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll (Puremind,2009).
- Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola. (Puremind,2009).
a Dinding sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel. Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu. Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg. (Puremind,2009).
b. Membran Plasma
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel. (Puremind,2009).
c. Mitokondria
Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel. (Puremind,2009).
d. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi. (Puremind,2009).


e. Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. (Puremind,2009).
f. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”). (Puremind,2009).
g. Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri. (Puremind,2009).
h. Plastida
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam plastida, yaitu :
-leukoplast                   : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast                  : plastida yang umumnya berwarna hijau.
-kromoplast                 : plastida yang banyak mengandung karoten (Puremind,2009).

i. Sentriol (sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom. (Puremind,2009).
j. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah. (Puremind,2009).
Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik, sedangkan pada mikroorganisme ada yang eukariotik misalnya protozoa, protista, dan fungi. Ada pula yang bersifat prokariotik misalnya pada bakteri dan ganggang biru. (Amelia,2012).
Sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai perbedaan, namun tetap mempunyai persamaan=persamman dasar tertentu mengeni sifat, bentuk dan fungsi dari bagian-bagian selnya. Sel tumbuhan beda dengan sel hewan, terutama karena sel tumbuhan mempunyai dinding sel, vakuola, dan kloroplas. Sedangkan sel hewan mempunyai perbedaan dari sel tumbuhan, selain tidak memiliki dinding sel, kloroplas, tidak lazim puinya vakuola juga sel hewan mempunyai lisosoma, sentrosoma yang di dlamnya terdapat dua sentriol, serta kemungkinan adanya flagella pada sel-sel tertentu. Dalam hal adanya membran plasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, nukleus atau inti sel pada hewan dan sel tumbuhan mempunyai persamaan. ( Waluyo,2012:7).
Bentuk-bentuk sel terutama yang mempunyai fungsi khusus atau terkumpul menjadi satu jaringan tertentu sangat bervariasi. Contohnya pada jaringan tumbuhan, jaringan tumuhan yang sifatnya masih meristem atau jaringan muda bentuk sel cenderung hampir seragam dan kebanyakan isodiametris, artinya diameter panjang dan lebarnya relativ sama. Pada jaringan yang berfungsi sebagai jaringan pelindung dimanan fungsinya menutup permukaan tubuh, maka sel-sel penyusunnya relatif pipih damn melebar; misalnya jaringan epidermis pada permukaan daun maupun batang. Jaringan pengangkut yang fungsinya mengangkut air dan mineral dari tanah ke arah tubuh tumbuhan maupun hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbhan mempunyai bentuk panjang. Struktur sel tumbuhan relatif ,mempunyai bentuk yang stabil karena mempunyai dinding sel. Sel hewan bentuknya tidak ditentukan oleh adanya dinding sel tetapi lebih ditentukan oleh kedudukannya terhadap sel-sel lain di dalam jaringan serta fungsimya yang berpengaruh terhadap bentuk sel hewan adalah mikrofilamen dan mikrotabula yang berperan sebagai endoskeleton sel. ( Waluyo,2012:7).














IV. Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Mikroskop
b.      Gelas Obyek dan gelas Penutup
c.       Beaker glass
d.      Silet Baru
e.       Pipet tetes
f.       Skalte
g.      Lap dari kain kaos
h.      Tissue
2.      Bahan
a.       Sel epitel rongga mulut
b.      Umbi lapis bawang merah ( Allium cepa )
c.       Serabut buah kapuk randu ( Ceiba pentandra )
d.      Helaian daun bayam ( Amaranthus spinosus )
e.       Helaian daun rumput teki ( Cyperus rotundus )
f.       Jaringan meristem tumuhan ( awetan )
g.      Penampang melintang batang ( awetan )
h.      Air
i.        Alkohol 70 %
j.        Larutan methilen blue








V. Langkah Kerja
a. Mengamati sel hewan (bahan:epitel rongga mulut)
Membersihkan tangkai skalte dengan alkohol 70%
 

Megorek bagian dalam pipi menggumakan skalte
Mengoleskan hasil korekan pada gelas objek kemudian menetesi
dengan larutan metilen blue
 

Mengamati dibawah mikroskop mulai dari perbesaran lemah ke kuat
Menggambar 2 atau 3 sel dan memberi keterangan bagian sel yang tampak


b.      Mengamati sel tumbuhan (bahan: sel umbi lapis bawang merah)
Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah

Meletakkan di atas gelas benda
Menetesi dengan air, kemudian menutup dengan gelas penutup
 

Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat
Menggambar 2 atau 3 sel dan memberi keterangan bagian sel yang tampak



c.       Mengamati sel tumbuhan yang berbentuk panjang (serabut kapuk randu)
Menyiapkan kaca benda

Memberi setetes air
Meletakkan sehelai atau dua helai serabut kapuk randu
Menutup dengan kaca penutup
Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat

d.      Melihat sel berbentuk pipih ( epidermis daun bayam )
Menyiapkan kaca benda
 

Menyayat bagian epidermis (kulit) pada daun bayam
 

Meletakkan di atas kaca benda dan menetesi dengan air
 

Menutup dengan kaca penutup
Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat
Menggambar 3 atau 4 sel yang saling berdekatan




e.       Melihat sel berbentuk kubus panjang (epidermis daun rumput)
Menyiapkan kaca benda

 


Menyayat bagian epidermis (kulit) pada daun rumput
 



Meletakkan di atas kaca benda dan menetesi dengan air
 


Menutup dengan kaca penutup
 

Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat
Menggambar beberapa sel yang bentuknya berlainan

f.       Jaringan meristem ujung batang (preparat awetan)

Meletakkan preparat di bawah mikroskop
 

Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat
 


Menggambar beberapa sel






VI. Hasil Pengamatan
a.        Sel hewan ( bahan:epitel rongga mulut )

Keterangan :
1.      Membran Sel
2.      Sitoplasma
3.      Inti sel/nukleus
4.      Perbesaran 10x10

b.      Sel tumbuhan (sel umbi lapis bawang merah)

Keterangan:
1.      Membran sel
2.      Sitoplasma
3.      Inti sel / nukleus
4.      Bentuk persegi panjang tidak beraturan
5.      Perbesaran 10x10



c.       Sel tumbuhan yang berbentuk panjang ( serabut kapuk randu )

Keterangan:
1.      Dinding sel
2.      Gelembung udara
3.      Ruang sel
4.      Perbesaran 10x10

d.      Sel berbentuk pipih ( epidermis daun bayam )

Keterangan:
1.      Dinding sel
2.      Ruang sel
3.      Bentuk sel pipih
4.      Fungsi sel menutup gan melindungi permukaan daun .
5.      Perbesaran 10x40



e.       Sel berbentuk kubus panjang ( epidermis daun rumput )

Keterangan:
1.      Dinding sel
2.      Ruang sel
3.      Sel bentuk kubus
4.      Sel bentuk panjang
5.      Fungsi sel: epidermis berfungsi melindungi bagian dalam sel
6.      Perbesaran 10x10

f.       Jaringan meristem ujung batang

Keterangan:
1.      Dinding sel
2.      Berkas Pengangkut
3.      Xylem
4.      Floem
5.      Sel bberbentuk bulat tidak beraturan
6.      Perbesaran 10x10



VII. Pembahasan
Semua makhluk hidup tersusun atas sel. Setiap sel memiliki bagian utama yaitu membran sel, inti sel, dan sitoplasma. Sel merupakan penyusun yang mendasar bagi tubuh makhluk hidup., oleh karena itu sel melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses hidup. Fungsi yang dilakukan oleh sel antara lain,respirasi, sintesis, ataupun respon ( tanggapan ) terhadap rangsangan.
Pada saat melakukan pengamatan sel hewan, yaitu dengan mengorek bagian dalam pipi manusia, dapat diketahui bagian-bagian yang terdapat pada sel hewan yaitu membran sel, inti sel, dan sitoplasma. Membran menyelaputi sel. Berfungsi untuk mengatur keluar masuk zat, menerima rangsangan dan pertahanan. Dibina atas dua lapis lipoprotein dan diantara molekul-molekul itu banyak pori.  Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel , seperti enzim enzim, ion ion, gula, lemak dan protein.Inti sel berfungsi untuk menjaga integritas gen-gen dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, inti sel juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
Pada saat mengamati sel tumbuhan, bagian-bagian yang tampak pada sel tumbuhan yaitu membran sel, sitoplasma, dan nukleus.         Bentuk sel persegi panjang dan tidak beraturan. Warna yang terdapat pada sel adalah warna ungu, merah dan putih. Fungsi bagian-bagian selnya sama seperti pada bagian sel hewan.
Pengamatan yang ketiga yaitu mengamati sel tumbuhan yang berbentuk panjang. Yaitu dengan menggunakan bahan serabut kapuk randu. Bentuk sel adalah memanjang. Di dalamnya terdapat dinding sel, gelembung udara, dan dan ruang sel. Dinding sel berungsi untuk melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah pengambilan air secara berlebihan.
            Pengamatan yang ke empat yaitu mengamati sel pada epidermis daun bayam. Bentuk sel pada daun bayam adalah pipih dan melebar. Bagian-bagian selnya terdiri dari dinding sel dan ruang sel, Fungsi dari epidermis daun bayam adalah untuk menutup dan melindungi permukaan daun.
            Pengamatan yang kelima yaitu mengamati epidermis daun rumput teki. Bentuk sel dari epidermis rumput teki adalah kubus dan panjang. Bagian-bagian yang terlihat adalah dinding sel, ruang sel, sel bentuk kubus, dan sel bentuk panjang. Dinding sel berungsi untuk melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah pengambilan air secara berlebihan.
            Pengamatan yang ke enam yaitu mengamati meristem ujung batang dengan menggunakan preparat awetan. Bentuk selnya bulat dan tidak beraturan. Bagian-bagian dari meristem ujung batang yaitu dinding sel, ruang sel, inti sel, dan berkas pengangkut. Dinding sel berungsi untuk melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah pengambilan air secara berlebihan. Fungsi dari berkas pengangkut adalah mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke seluruh tubuh tumbuhan.
            Perbedaan yang terdapat pada sel hewan dan tumbuhan yaitu, sel tumbuhan memiliki vakuola, kloroplas, dan dinding sel sedangkan sel hewan tidak memiliki bagian-bagian tersebut. Sel hewan memiliki lisosom, sentrosom, sentriol, dan berberapa diantara sel hewan memiliki flagel, sedangkan sel tumbuhan tidak memiliki bagian-bagian yang dimiliki oleh sel hewan












VIII. Penutup
6.1  Kesimpulan
·         Sel merupakan satuan struktural terkecil dari suatu organisme hidup;
·         Sel hewan terdiri dari membran sel, nukleus,mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, sentrosom, lisosom, dan flagel. Sedangkan sel tumbuhan terdiri dari vakuola, kloroplas, dinding sel, membran sel, nukleus, mitokondria, retikulum endoplasma, dan aparatus golgi.
·         Sel-sel yang memiliki fungsi yang sama bergabung membentuk suatu jaringan
6.2  Saran
·         Sebelum melakukan pengamatan sebaiknya alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu.
·         Harus teliti dalam melakukan penelitian, menggambar, dan menentukan bagian-bagian sel.
·         Dalam melakukan penelitian sel epitel harus berhati-hati dalam meneteskan larutan methilen blue.

0 komentar:

Posting Komentar